Gua Gajah
hah!! sejarah gajah??
hah!! sejarah gajah??
Bukaaannn, ini bukan menceritakan
sejarah gajah! Namun, lokasi ini memiliki nilai historis yang tinggi. Namanya
Gua Gajah, Gua Gajah berasal dari kata Iwa gajah, kata yang muncul pada lontar “Negarakertagama”,
yang disusun oleh Mpu Prapanca tahun 1365 M. Dibangun pada abad ke-11 M, pada
saat Raja Sri Astasura Ratna Bumi Banten berkuasa. Gua ini dijadikan sebagai
tempat pertapaan, yang dibuktikan dengan adanya ceruk-ceruk di dalam gua. Di
sekitar gua, terdapat kolam pertitaan dengan tujuh patung widyadara-widyadari
yang sedang memegang air suci. Patung ini merupakan simbol tujuh sungai suci di
India, yang merupakan tempat kelahiran agama Hindu dan Buddha. Setelah mendekat di depan gua, pengunjung
bisa menikmati keindahan pahatan mulut gua dengan gaya khas Bali, yang
melambangkan hutan lebat dan penghuninya. Peninggalan arkeologi berupa
Trilingga (Siwa, Sada Siwa, dan Prama Siwa) yang dipercaya sebagai lambang
kesuburan dan patung Ganesha (makhluk berbadan manusia berkepala gajah) sebagai
simbol ilmu pengetahuan, terdapat di gua yang berbentuk huruf T ini.
Kompleks gua dan tempat pemandian
berada di sebelah barat Sungai Petanu. Di bagian sebelah Timur, dapat ditemukan
gua alami dan patung Buddha. Ada pahatan batu tebing yang sebagian besar telah
jatuh di pinggiran sungai akibat gempa bumi. Jadi, Gua Gajah ini merupakan
tempat suci yang memiliki nilai sejarah tinggi, jauh sebelum kita dilahirkan.