Minggu, 19 Mei 2013

PRIVATE SPEECH


Private Speech menurut Piaget dan Vygotsky
Berbicara dengan keras kepada siri sendiri tanpa ada niat untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah normal dalam masa kanak-kanak, terhitung sekitar 20 sampai 50% dari yang diucapkan si anak (Berk, 1986). Anak usia 3 sampai 4 tahun terlibat dalam “crib talk” (percakapan yang meniru), bermain dengan suara dan kata. Anak berusia 4 sampai 5 tahun menggunakan berbicara kepada diri sendiri sebagai cara untuk mengekspresikan fantasi dan emosi mereka (Berk, 1992; Small, 1990). Anak yang lebih tua mengucapkan apa yang dipikirkannya atau berkomat-kamit dengan suara yang sangat berat. Piaget melihat private speech sebagai sebuah tanda dari ketidakdewasaan kognitif karena anak-anak egosentris. Vygotsky tidak menganggap bahwa private speech terjadi karena anak-anak yang egosentris, melainkan sebagai bentuk khusus dari komunikasi: percakapan dengan diri sendiri yang merupakan sebuah transisi menuju prilaku pengendalian internal.

Menurut Vygotsky, fungsi mental tingkat tinggi biasanya ada dalam percakapan atau komunikasi dan kerja sama  di antara individu-individu (proses sosialisasi) sebelum akhirnya itu berada dalam diri individu (internalisasi). Oleh karena itu, pada saat seseorang berbagi pengetahuan dengan orang lain, dan akhirnya pengetahuan itu menjadi pengetahuan personal, disebut dengan private speech. Di sini, Vygotsky ingin menjelaskan bahwa adanya kesadaran sebagai akhir dari sosialisasi tersebut. Dalam belajar bahasa, misalnya ucapan pertama kita dengan orang lain adalah bertujuan untuk komunikasi, akan tetapi sekali kita menguasainya, ucapan atau bahasa itu akan terinternalisasi dalam diri kita dan menjadi inner speech atauprivate speech. Private speech ini dapat diamati saat seorang anak sering berbicara dengan dirinya sendiri, terutama jika ia dihadapkan dengan tugas-tugas sulit. Namun demikian, sebagaimana studi-studi dilakukan, anak-anak yang sering menggunakan private speechketika menghadapi tugas-tugas yang kompleks ini lebih efektif memecahkan tugas-tugas daripada anak-anak yang kurang menggunakan private speech.
Ide dasar lain dari teori belajar Vygotsky adalah scaffolding. Scaffolding adalah memberikan dukungan dan bantuan kepada seorang anak yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tesebut setelah anak mampu memecahkan problem dari tugas yang dihadapinya. Ini ditujukan agar anak dapat belajar mandiri (Baharuddin dan Wahyuni, 2010).

Berbeda dari Piaget, Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif sangat terkait dengan masukan dari orang-orang lain. Namun sama seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa perolehan sistem-sistem tanda terjadi dalam urutan langkah-langkah tetap yang sama untuk semua anak.

Menurut Lev Vygotsky, perkembangan bahasa sangatlah penting dalam perkembangan kognitif anak. Berbeda sekali dengan pendapat Piaget yang mengatakan bahwa bahasa baru muncul ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang sudah lebih maju. Sehingga menurut Piaget, perkembangan kognitif mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Private speech, menurut Vygotsky adalah salah satu cara yang dapat membantu perkembangan bahasa anak untuk. Private speech adalah komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri. Biasanya private speech ini dilakukan dengan 2 cara, secara internal yaitu berbicara dalam hati dan tanpa bersuara, atau secara eksternal yaitu berbicara dengan suara. Private speechjuga merupakan salah satu bentuk penggunaan bahasa yang bertujuan untuk mengembangkan anak menjadi pribadi yang mandiri.
Private speech yang dikemukakan oleh Vygotsky ini memiliki banyak sekali kegunaan. Seorang anak yang sering menggunakan private speech dalam perkembangan bahasanya, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih pandai berkomunikasi dan berinteraksi secara social dibandingkan dengan anak yang sedikit bahkan tidak pernah menggunakanprivate speech. Sehingga bisa dikatakan bahwa private speech merupakan transisi awal untk menjadi seseorang yang komunikatif secara social. Selain itu, ternyata private speech juga memiliki peran dalam bagaimana harus menata perilaku. Private speech juga mampu membantu anak dalam membentuk pribadi yang penuh perhatian serta memiliki kinerja yang bagus.
Private speech juga mampu digunakan sebagai alat dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini tampak pada anak dalam tahap kognitif pra-operasional, dimana ketika anak yang berusaha memikirkan penyelesaian masalah yang dihadapinya dengan menggunakan suara keras. Namun, ketika anak telah memasuki tahap operasional konkrit, private speech tidak terdengar lagi.

Bahasa dan pemikiran. Vygotsky berkeyakinan bahwa anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk berkomunkikasi saja, melainkan juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri, dinamakan pembicaraan batin (inner speech) atau berbicara sendiri (private speech). Menurut piaget, berbicara sendiri bersifat egosentris dan tidak dewasa tetapi menurut vygotsky adalah alat penting bagi pemikiran selama mas kanak kanak. Tatkala anak sering meakukan pembicaraan batin, ia justru akan lebih kompeten secara social. Karena anak menginternalisasikan pembicaraan egosentrisnya dalam bentuk pembicaraan batin kemudian pembicaraan batin ini menjadi pemikiran mereka. Oleh karena itu pembicaraa batin dapat mempresentasikan transisi awal untuk menjadi lebih komuniktif secara social.

Jean Piaget
Piaget  mengatakan bahwa bahasa baru muncul ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang sudah lebih maju. Sehingga menurut Piaget, perkembangan kognitif mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Piaget tidak memberikan penekanan terhadap pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif anak. Bagi Piaget bukan perkembangan bahasa pertama yang paling fundamental dalam perkembangan kognitif melainkan aktivitas atau action.
Menurut Piaget, ada dua kategori berbahasa yang utama pada anak-anak pra-operasional (2-7 tahun), yaitu :
a.    Berbicara Egosentris (Egocentric Speech)
Berbicara egosentris adalah ketika anak-anak tidak peduli kepada siapa mereka berbicara atau apakah ada yang mendengarkan atau tidak.
Ciri-cirinya yaitu :
Pengulangan atau Repetisi, yang digunakan anak-anak semata-mata karena ingin mengatakan sesuatu atau senang berbicara, serta tidak ada karakter lain dalam pembicaraannya.
Monolog, yaitu ketika anak-anak berbicara pada diri mereka sendiri seolah-olah mereka sedang berfikir dengan mengucapkannnya keras-keras.
Monolog Kolektif, yaitu ketika ada anak-anak lain di dekatnya tetapi anak-anak itu juga tidak mendengarkan apa yang ia katakan.
b.    Berbicara Sosial (Socialized Speech)
Berbicara sosial adalah ketika anak-anak saling bertukar pikiran satu sama lain, mengkritisi satu sama lain, bertanya, menjawab, dan bahkan memerintah atau mengancam.
Pandangan vygotsky menentang gagasan piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal sekalipun, berbasis social, sedangkan piaget lebih menganggap pembicaraan anak sebagai nonsosial dan egosentris. Menurut vygotsky, ketika anak kecil bicara kepada dirinya sendiri, mereka menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri, sedangkan piaget percaya bahwa kegiatan bicara dengan diri sendiri itu mencerminkan ketidakdewasaan (immaturity). Para periset menemukan bukti yang mendukung pandangan vygotsky tentang peran positif dari private speech dalam perkembangan anak (Winsler,Diaz & Montero, 1997).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar