Private Speech menurut Piaget dan
Vygotsky
Berbicara dengan keras
kepada siri sendiri tanpa ada niat untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah
normal dalam masa kanak-kanak, terhitung sekitar 20 sampai 50% dari yang
diucapkan si anak (Berk, 1986). Anak usia 3 sampai 4 tahun terlibat dalam “crib
talk” (percakapan yang meniru), bermain dengan suara dan kata. Anak berusia 4
sampai 5 tahun menggunakan berbicara kepada diri sendiri sebagai cara untuk
mengekspresikan fantasi dan emosi mereka (Berk, 1992; Small, 1990). Anak yang
lebih tua mengucapkan apa yang dipikirkannya atau berkomat-kamit dengan suara
yang sangat berat. Piaget melihat private speech sebagai sebuah tanda dari
ketidakdewasaan kognitif karena anak-anak egosentris. Vygotsky tidak menganggap
bahwa private speech terjadi karena anak-anak yang egosentris, melainkan
sebagai bentuk khusus dari komunikasi: percakapan dengan diri sendiri yang
merupakan sebuah transisi menuju prilaku pengendalian internal.
Menurut Vygotsky, fungsi mental tingkat
tinggi biasanya ada dalam percakapan atau komunikasi dan kerja sama di antara individu-individu (proses
sosialisasi) sebelum akhirnya itu berada dalam diri individu (internalisasi).
Oleh karena itu, pada saat seseorang berbagi pengetahuan dengan orang lain, dan
akhirnya pengetahuan itu menjadi pengetahuan personal, disebut dengan private
speech. Di sini, Vygotsky ingin menjelaskan bahwa adanya kesadaran sebagai
akhir dari sosialisasi tersebut. Dalam belajar bahasa, misalnya ucapan pertama
kita dengan orang lain adalah bertujuan untuk komunikasi, akan tetapi sekali
kita menguasainya, ucapan atau bahasa itu akan terinternalisasi dalam diri kita
dan menjadi inner speech atauprivate speech. Private speech ini dapat diamati saat
seorang anak sering berbicara dengan dirinya sendiri, terutama jika ia
dihadapkan dengan tugas-tugas sulit. Namun demikian, sebagaimana studi-studi
dilakukan, anak-anak yang sering menggunakan private speechketika menghadapi
tugas-tugas yang kompleks ini lebih efektif memecahkan tugas-tugas daripada
anak-anak yang kurang menggunakan private speech.
Ide dasar lain dari teori belajar
Vygotsky adalah scaffolding. Scaffolding adalah memberikan dukungan dan bantuan
kepada seorang anak yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi
sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tesebut setelah anak mampu memecahkan
problem dari tugas yang dihadapinya. Ini ditujukan agar anak dapat belajar
mandiri (Baharuddin dan Wahyuni, 2010).
Berbeda dari Piaget, Vygotsky berpendapat
bahwa perkembangan kognitif sangat terkait dengan masukan dari orang-orang
lain. Namun sama seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa perolehan sistem-sistem
tanda terjadi dalam urutan langkah-langkah tetap yang sama untuk semua anak.
Menurut Lev Vygotsky, perkembangan
bahasa sangatlah penting dalam perkembangan kognitif anak. Berbeda sekali
dengan pendapat Piaget yang mengatakan bahwa bahasa baru muncul ketika anak
sudah mencapai tahap perkembangan yang sudah lebih maju. Sehingga menurut
Piaget, perkembangan kognitif mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Private speech, menurut Vygotsky adalah
salah satu cara yang dapat membantu perkembangan bahasa anak untuk. Private
speech adalah komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri. Biasanya private
speech ini dilakukan dengan 2 cara, secara internal yaitu berbicara dalam hati
dan tanpa bersuara, atau secara eksternal yaitu berbicara dengan suara. Private
speechjuga merupakan salah satu bentuk penggunaan bahasa yang bertujuan untuk
mengembangkan anak menjadi pribadi yang mandiri.
Private speech yang dikemukakan oleh
Vygotsky ini memiliki banyak sekali kegunaan. Seorang anak yang sering
menggunakan private speech dalam perkembangan bahasanya, maka ia akan tumbuh
menjadi pribadi yang lebih pandai berkomunikasi dan berinteraksi secara social
dibandingkan dengan anak yang sedikit bahkan tidak pernah menggunakanprivate
speech. Sehingga bisa dikatakan bahwa private speech merupakan transisi awal
untk menjadi seseorang yang komunikatif secara social. Selain itu, ternyata
private speech juga memiliki peran dalam bagaimana harus menata perilaku.
Private speech juga mampu membantu anak dalam membentuk pribadi yang penuh
perhatian serta memiliki kinerja yang bagus.
Private speech juga mampu digunakan
sebagai alat dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini tampak pada anak dalam
tahap kognitif pra-operasional, dimana ketika anak yang berusaha memikirkan
penyelesaian masalah yang dihadapinya dengan menggunakan suara keras. Namun,
ketika anak telah memasuki tahap operasional konkrit, private speech tidak
terdengar lagi.
Bahasa dan pemikiran. Vygotsky
berkeyakinan bahwa anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk berkomunkikasi
saja, melainkan juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan
caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri, dinamakan
pembicaraan batin (inner speech) atau berbicara sendiri (private speech).
Menurut piaget, berbicara sendiri bersifat egosentris dan tidak dewasa tetapi
menurut vygotsky adalah alat penting bagi pemikiran selama mas kanak kanak.
Tatkala anak sering meakukan pembicaraan batin, ia justru akan lebih kompeten
secara social. Karena anak menginternalisasikan pembicaraan egosentrisnya dalam
bentuk pembicaraan batin kemudian pembicaraan batin ini menjadi pemikiran mereka.
Oleh karena itu pembicaraa batin dapat mempresentasikan transisi awal untuk
menjadi lebih komuniktif secara social.
Jean Piaget
Piaget
mengatakan bahwa bahasa baru muncul ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang sudah lebih maju. Sehingga menurut Piaget, perkembangan
kognitif mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Piaget tidak memberikan
penekanan terhadap pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif anak. Bagi
Piaget bukan perkembangan bahasa pertama yang paling fundamental dalam perkembangan
kognitif melainkan aktivitas atau action.
Menurut Piaget, ada dua kategori
berbahasa yang utama pada anak-anak pra-operasional (2-7 tahun), yaitu :
a. Berbicara
Egosentris (Egocentric Speech)
Berbicara egosentris adalah ketika
anak-anak tidak peduli kepada siapa mereka berbicara atau apakah ada yang
mendengarkan atau tidak.
Ciri-cirinya yaitu :
Pengulangan atau Repetisi, yang
digunakan anak-anak semata-mata karena ingin mengatakan sesuatu atau senang
berbicara, serta tidak ada karakter lain dalam pembicaraannya.
Monolog, yaitu ketika anak-anak
berbicara pada diri mereka sendiri seolah-olah mereka sedang berfikir dengan
mengucapkannnya keras-keras.
Monolog Kolektif, yaitu ketika ada
anak-anak lain di dekatnya tetapi anak-anak itu juga tidak mendengarkan apa
yang ia katakan.
b. Berbicara
Sosial (Socialized Speech)
Berbicara sosial adalah ketika
anak-anak saling bertukar pikiran satu sama lain, mengkritisi satu sama lain,
bertanya, menjawab, dan bahkan memerintah atau mengancam.
Pandangan vygotsky
menentang gagasan piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky mengatakan
bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal sekalipun, berbasis
social, sedangkan piaget lebih menganggap pembicaraan anak sebagai nonsosial
dan egosentris. Menurut vygotsky, ketika anak kecil bicara kepada dirinya
sendiri, mereka menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri,
sedangkan piaget percaya bahwa kegiatan bicara dengan diri sendiri itu
mencerminkan ketidakdewasaan (immaturity). Para periset menemukan bukti yang mendukung
pandangan vygotsky tentang peran positif dari private speech dalam perkembangan
anak (Winsler,Diaz & Montero, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar